Regenerasi Calon Pengurus OASE 2013/2014 dengan LDKS

Organisasi Akademika SMART Ekselensia (OASE) telah melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS). Acara ini dilakukan dari hari Jumat sore (24/5) dan ditutup Ahad (26/4) dini hari. Bertempat di area Bumi Pengembangan Insani, acara ini bertujuan menanamkan spirit kepemimpinan dan organisasi pada siswa kelas 2 dan 3 SMART EI. LDKS ini diisi dengan materi, games, berenang, hingga bakar jagung.

LDKS berjalan sukses tanpa kendala berarti. Meski banyak ditemui lubang kekurangan. “Acaranya terkesan kurang persiapan. Misalnya jemuran handuk yang baru dipasang saat acara sudah dilaksanakan”, kata Zuhhad, salah satu pembina kelompok. “Tantangannya kurang. Untuk tahun depan saya berharap lebih membakar adrenalin”, tambah Hadi dari kelas 3.

Ahmad Rofai, ketua OASE, memaklumi hal itu. ”Selama bulan Mei kami terlalu fokus mengurusi ECF. Kami baru serius menangani LDKS seminggu sebelum dilaksanakan,” kata Rofai. Namun secara garis besar, LDKS sudah dilaksanakan dengan sukses.

Para tim yang menang dan peserta terbaik pun sudah diumumkan. “Butuh kerjasama yang baik untuk hasilkan tim yang kompak,” kata Fathan yang tim binaannya didapuk menjadi tim terkompak.

LDKS dibuka dengan acara pembukaan di aula, dilanjutkan penentuan kelompok dan yel-yel. Tiap kelompok didampingi kakak pembina dari kelas 4. Menjelang maghrib, semua peserta harus mandi di masjid karena mereka dilarang ke asrama sebelum acara ditutup.

Saat adzan maghrib terdengar, para peserta membawa barang mereka ke lapangan futsal yang baru diresmikan sore itu juga. Di sanalah mereka “menginap” hingga acara selesai. Di sana pula mereka sholat berjamaah.

Ba`da Isya, peserta melahap materi leadership yang diberikan Ustadz Agung Pardini dari Makmal Pendidikan. Materi yang sarat ilmu dibingkai sedemikian rupa dengan berbagai  games.

Sayangnya mereka tidak bisa tidur nyenyak. Pukul 2 dini hari mereka harus bangun tahajud dan mengikuti rangkaian acara selanjutnya, yaitu berjalan-jalan dengan mata tertutup. Beberapa siswa mengaku kehilangan sandal di tengah perjalanan, salah satunya Fitraturrahman.

Saat pagi beranjak, peserta berjalan menuju kolam renang Sun Water Park. Selama perjalanan inilah mereka dihadang oleh pos-pos yang masing-masing berisi tantangan.

Keletihan berjalan dinetralkan oleh dinginnya air kolam renang. Di sana tiap tim diberi tantangan balap renang dan mengisi paralon dengan air.

Malam  hari, terdengan suara riuh dari lapangan futsal. Hal ini karena pemateri, Panji, dkk. menyetel lagu keras-keras dan peserta diminta menari sesuka mereka, bebas berekspresi. Pemateri lalu memberi pembekalan tetang kepercayaan yang sangat urgen untuk membentuk kelompok yang solid.
Acara mencapai puncak ditandai dengan api unggun, bakar jagung, kembang api, dan doorprize. LDKS resmi ditutup pukul 00.30 dini hari.

+DUABELASDETIK - IQRO' MAA FILARDZI-

Comments