Pedagang, Mencatat Laporan Keuangan

“Ibu mah, gak pernah mencatat dek. Kalo mau beli ya beli. Kalo mau di jual ya jual,” jawab salah satu ibu narasumber ketika Mohammad Ridhwan, siswa kelas 5 IPS bertanya. Selidik demi selidik, jawaban ini hampir selalu ditemui oleh panitia dalam setiap pedagang yang berhasil disurvei.
Sesi games pada di tengah pelatihan ...
“Menjadi pedagang yang dapat menghitung pendapatan merupakan hal yang amat meyusahakan,” merupakan sebuah paradigma yang telah menjamah di kalangan pedagang mikro masyarakat Jampang. Untuk menengahi hal ini, siswa kelas 5 IPS hadir untuk memusnahkan paradigma tersebut dengan memberikan sebuah acara bertajuk “Pelatihan Pengelolaan Keuangan Pedagang Kecil (P2KPK)”.

Acara ini diketuai oleh Imam Fadzoli dan didampingi oleh Ustazah Tri Artivining, diadakan dengan tujuan memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan bagaimana cara menghitung pendapatan (laba/rugi) pada pedagang-pedagang kecil sekitar Jampang.

Tiga minggu sebelum acara ini dimulai, panitia mensurvei terlebih dahulu para pedagang sekitar Jampang untuk menanyakan tentang bagaimana kondisi serta cara mereka mengatur kas dagang, tercatat sebanyak 60 pedagang yang berhasil disurvei, dan banyak dari mereka tidak mencatat baik pengeluaran maupun pemasukan dagangan mereka.

Acara ini diadakan pada hari Sabtu (9/9) pagi pukul 08.00 s/d 12.00 di SMART Ekselensia Indonesia. Dihadiri oleh 8 pedagang sekitar Jampang, “Acaranya bagus. Kami jadi ngerti bagaimana menghitung pendapatan dagangan kami,” ujar Ibu Tiya, salah seorang peserta acara P2KPK ini.

“Kami berharap acara ini dapat bermanfaat bagi ibu dan bapak sekalian. Jangan lupa untuk menghitung pengeluaran dagangan ibu dan bapak setelah keluar dari ruangan ini ya,” tutup Imam selaku ketua panitia yang diiringi tepuk tangan dan tawa meriah dari peserta.

-AHMAD ROFAI-

Comments