Bertanding dalam "Pakuan Cup 2014"

SMART Ekselensia mendapatkan piala Juara Umum ...
SENIN (19/5), ekskul silat SMART mengirim pasukannya ke 'medan perang' Pakuan Cup 2014 di Universitas Pakuan, Bogor . Mereka adalah Karunia, Rein, Wayan, Riki dan Sutrisno.

Kompetisi ini dilaksanakan selama 3 hari (19-22 Mei). Acara pembukaan berlangsung pada 19 Mei. Setelah jadwal pertandingan diumumkan, tidak semua pasukan akan bertanding di hari pertama. Hanya Tedi, Sutrisno, Wayan, dan Riki. Sedang Rein di hari kedua dan Karunia di hari ketiga.

Pertandingan diawali oleh Tedi. Sayang, ia tumbang dan gagal masuk ke babak berikutnya. Kedua adalah Sutrisno yang sangat beruntung kala itu, karena lawannya didiskualifikasi lantaran berat badannya melebihi batas ketentuan. Sutrisno pun langsung melangkah ke babak selanjutnya. Begitu juga dengan Wayan dan Riki yang berhasil menuntaskan pertandingan dengan kemenangan di penyisihan.

Di hari kedua, pertandingan untuk siswa SMART diawali oleh Rein. Berkat posisi kuda-kuda yang kuat dan jurus yang dapat mematahkan serangan lawan, Rein lolos ke babak berikutnya. Kemudian pertandingan untuk Sutrisno, Wayan dan Riki dilaksanakan. Sutrisno semakin ganas dengan meng-KO-kan lawannya dalam pertandingan tersebut. Begitu pula dengan sang pendekar, Wayan, yang juga berhasil menang.
Ustadz Khoirul, guru silat ...
Berbeda dengan Sutrisno dan Wayan, sesuatu yang buruk menimpa Riki. Jari kelingking kaki kanannya patah, padahal dia hampir menang saat itu. “Musuhnya main kasar, dia ngincer kaki!” ungkap Riki ketika diwawancarai tim 12detik pada Senin malam. Tragedi tersebut terjadi saat akhir ronde kedua. Sehingga di ronde ketiga, Riki terpaksa bertanding dengan jari kelingking kaki kanan yang patah. Ia pun kalah dalam pertandingan tersebut.

Babak Semifinal dan final dilaksanakan di hari ketiga. Sutrisno tanpa gentar berhasil mengalahkan lawannya sehingga dia masuk ke babak final. Pertandingan sengit terjadi dalam pertandingan Wayan dan lawannya. Hampir saja Wayan kalah. Bendera yang diangkat oleh wasit adalah 2 banding 1 untuk kemenangan Wayan, dia pun masuk ke babak final. Begitu pula dengan Rein dan Karunia.

Sutrisno mengawali babak final. Pertandingan sengit terjadi. Berbekal pengalaman bertanding yang mumpuni, Sutrisno berhasil menumbangkan lawannya. Medali emas digapai oleh Sutrisno. Wayan juga menyusul Sutrisno dan berhasil mengalahkan lawannnya serta merebut medali emas. Karena lawan dengan bobot yang besar, Rein dan Karunia gagal merebut medali emas, dan hanya mendapatkan medali perak.

Selain mendapatkan medali kejuaraan, Wayan juga mendapatkan piala Pesilat Putra Terbaik. Dalam pengumuman pemenang ini, ada sesuatu yang mengejutkan. Kontingen SMART ternyata berhasil memenangkan juara umum dan merebut piala bergilir PAKUAN CUP. Luar biasa!

SMART kembali menambah koleksi medali dan piala. Semoga prestasi tersebut dapat menginspirasi siswa-siswa SMART yang lain agar menambah prestasi.

-FARID ILHAMUDDIN-

Comments