Delegasi Muda dalam Rapat PBB

Bersama delegasi antar negara (Arzaq/DBD)
SEKITAR 15 murid SMA dari daerah Jabodetabek mengikuti simulasi sidang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) di Universitas Indonesia, tepatnya di Gedung C Fakultas Ilmu Komputer UI. Adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP UI yang merancang acara yang bertajuk '#UIMUN2014' atau University of Indonesia Model United Nation 2014. “Ini adalah sebuah event guna pengetahuan mengenai sidang PBB untuk siswa-siswi SMA,” jelas Wulan, Ketua Panitia yang juga mahasiswi HI-UI pada testimoni acara tersebut. Acara tersebut cukup sederhana, hanya menggunakan dua ruang kuliah untuk pelaksanaannya.

Wulan dan beberapa panitia lain mengaku baru mengadakan UI-MUN untuk level sekolah menengah atas. Sebelumnya, acara ini diperuntukkan untuk antar mahasiswa saja, belum ada siswa jenjang high school yang mengikuti acara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya ini. Tapi, mereka tetap percaya jika anak SMA juga bisa sehebat mahasiswa dalam pelaksanaan simulasi sidang.

Even yang mengutamakan kecakapan berbicara di deoan umum ini memiliki dua acara inti, workshop sidang PBB dan simulasi sidang PBB. Sekitar pukul 09.00 acara dimulai dengan pembukaan sederhana, lalu dilanjutkan dengan workshop sampai pukul 12.30. Workshop diisi oleh tiga pembicara yang menerangkan mengenai apa yang harus disampaikan pada simulasi sidang pada siang hari nanti. 

Berkumpul dan #groufie (Arzaq/DBD)
Terdapat banyak permainan yang mengharuskan setiap peserta berinteraksi satu sama lain sehingga acara berjalan dengan meriah dan tak membosankan. Para peserta juga diajak untuk serius guna kelancaran sidang. Bagian workshop berakhir dengan Ishoma sekitar satu jam.

Selanjutnya, acara kembali dimulai pada pukul 13.30. Semua peserta masuk ke ruang lain yang sudah diatur sebagaimana sidang PBB diadakan. Sidang siang itu mengangkat tema 'Penyebaran Virus Munalaria (fiksi) di Dunia'.

Terdapat 15 siswa SMA yang mewakili negara yang bersangkutan mengenai tema yang disebut. Thailand, Filipina, Uganda, Rwanda, dan beberapa negara Asia-Afrika di skenariokan menjadi negara yang terancam akan penyakit yang disebabkan virus tersebut. Sementara untuk Federasi Rusia, Inggris, Italia, Colombia, UEA, dan beberapa negara maju di dunia didaulatkan untuk menjadi pengentas serta perintis pembasmian virus tersebut.

Layaknya sidang PBB yang sesungguhnya, semua peserta memberikan kemampuan terbaiknya, baik itu kemampuan berbahasa Inggris mereka, maupun kemampuan berkomunikasi antar delegasi negara untuk mengadakan persetujuan tertentu.

Setelah rehat lima menit saat waktu Ashar, sidang dimulai lagi dan berakhir dengan pembuatan pakta perjanjian antar delegasi negara yang disepakati bersama, dan pada akhirnya simulasi sidang PBB hari itu tuntas pada sekitar pukul 17.00. Panitia juga memberikan beberapa penghargaan kepada beberapa delegasi yang aktif dalam simulasi sidang.

Ini adalah sebuah pengalaman yang dapat dijadikan bekal guna masa depan setiap peserta.

+DUABELASDETIK -ARZAQ TAHARA F.-

Comments