Geliat Kewirausahaan di SMART Ekselensia

SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah yang tak kehabisan ide untuk perkembangan bakat siswanya dari jenjang SMP sampai SMA. Selalu saja ada ide imajinatif untuk menjadi lebih baik dan lebih baru. Semangat pembaharuan bukan hanya pada aspek pembelajaran kelas yang formal, para guru dan siswa kompak untuk membuat pembelajaran lebih aplikatif juga nyata. Pembelajaran yang bukan hanya di kelas biasa, namun dengan aktivitas yang menguras tenaga, meluangkan waktu, serta menguras pikiran. Bukan hanya pembelajaran resmi sebenarnya, namun juga pembelajaran non-formal untuk kepentingan pribadi guna mempersiapkan masa depan yang pasti.

Semangat wirausaha sebagai salah satu penyalur bakat siswa sedang populer akhir-akhir ini. Apalagi dengan kehadiran Festival Multikultural yang menyajikan berbagai sajian akulturasi kuliner khas Nusantara bahkan mancanegara yang saling dipadukan satu sama lain, persembahan kelas XI-IPS SMART Ekselensia Indonesia.

Belum lagi kelas XI-IPA yang bersemangat berjualan barang dagangan mereka. Mulai dari barang langka yang mempesona, juga makanan ringan yang enak di lidah. Ada Fachri Umar, siswa asal Tangerang yang bisa disebut tokoh inspirasi wirausaha SMART. Umar yang masih sibuk dengan KBM dan KISS seperti siswa SMA lain, menyempatkan untuk menambah uang jajannya dengan berjualan donat tak biasa akhir-akhir ini.

Ada berbagai macam jenis usaha yang dilakoni siswa SMART
Donat ‘raksasa’ seharga Rp 2.000,00, ini dijual tiga kali seminggu, dan libur pada saat hari Rabu. Umar mendapatkan keuntungan sekitar Rp 375,- per buah. Bukan nominal yang kecil jika donat itu ada lebih dari 50 buah dan terjual habis. Sebuah pengorbanan yang tak sia-sia.

Menurut Umar, ia ingin seperti alumni SMART yang menetap di USU sana: memiliki usaha yang bukan main-main, dalam skala kecil, namun dengan penghasilan besar. Fachri Umar juga tercatat aktif sebagai pengurus menteri keuangan dengan ‘Wareg’-nya yang sudah terkenal sampai ke manapun penjuru SMART. Sebelumnya juga terdapat Robby dan Nur Kholis yang menjual beraneka ragam penganan tradisional seperti risoles, pastel, klepon, dan kue lapis. Harga tiap buah untuk semua jajanan tersebut seharga Rp. 1.500,00. Keuntungan dari penjualan jajanan pasar tersebut disetorkan kepada Ustadzah Tri Artivining setiap sore.

Tak hanya datang dari senior, sang junior pun tak mau kalah bersaing. Biarpun kakak kelasnya menjual produk yang sama dengan ukuran lebih besar. Beberapa siswa kelas 1 menjual donat dengan harga Rp. 1.500,00 per biji dari Ustadzah Eka. Mereka belajar untuk berwirausaha sejak dini. Sebuah langkah kecil untuk cita-cita besar. Semoga semua usaha yang dilakukan siswa SMART dapat menjadi pembelajaran untuk masa depannya masing-masing.

+DUABELASDETIK - ARZAQ TAHARA F.-

Comments

  1. How to Play Casino: Easy Guide to playing slots on
    Casino games are played by 4 febcasino players, the kadangpintar average time they take turns is 바카라 사이트 around 14:20. The house is divided into three distinct categories: 토토 the house

    ReplyDelete

Post a Comment