"Saya Bosen Melihatmu!"

Di bawah gemblengan kedisiplinan ...
KATA-KATA itulah yang hampir selalu kami dengar setiap kali evalusi oleh tim SDS (SMART Dicipline Squad) di hampir setiap Sabtu pagi dilaksanakan. Evaluasi yang hanya melibatkan kami―seleruh siswa kelas 1 sampai kelas 3―untuk membahas seberapa disiplinkah kami dalam sholat berjamah. 

Itulah kegiatan rutin yang kami lakukan di Sabtu pagi. Kegiatan yang hanya diisi dengan amarah dan bentakan tim SDS terhadap kami. Hukuman fisik berupa push up, scout jump, dan jalan jongkok yang membuat kami lelah dan capek. Semuanya kena batunya, baik yang berbuat salah maupun yang tidak. Semuanya terasa sama di mata mereka dan inilah yang menumbuhkan semangat solidaritas di hati kami.
Walau terkadang ego masih ada di hati beberapa siswa terhadap tim SDS. Namun anggota tim SDS tetap bersabar menghadapinya.

Dan tiba-tiba sesuatu yang baru terjadi pada hari Sabtu (24/5) lali. SDS melaksanakan evaluasinya di dalam masjid dan menyuruh kami untuk membaca Al-Quran Surah Al-Waqiah. Ternyata sehabis tilawah tidak ada evaluasi fisik seperti biasanya, hanya penandatanganan komitmen dan diskusi singkat bersama tim SDS.

+DUABELASDETIK - ADE PUTRA TP.-

MENURUT KAMU, GIMANA SIH TIM SDS ITU?
Perlakuan tim SDS itu harus adil terhadap siswa kelas 1, 2 dan 3. Entah itu anggota maupun non-anggota. (SAYYID NUR)
Seharusnya SDS harus berani mempertanggungjawabkan atas apa yang mereka katakan. Dan SDS juga harus disiplin sebelum mendisiplinkan siswa SMART. (AFDAL KURNIA) 
Baik untuk meningkatkan kedisiplinan siswa SMART. Tetapi, anggota SDS sendiri kurang bisa berdisiplin. (IHSAN KAMALUDIN T.) 
SDS harus disiplin, menjadi contoh yang baik bagi siswa SMART, dan selalu mengingatkan kami jika salah. (DEVON AGASTYAN)

Comments