"Aku Bosan Membully!"

Ilustrasi bullying ...
HAMPIR setiap saat kita disuguhkan informasi mengenai kasus-kasus berbau bully. Baik itu di televisi, koran, bahkan hingga cuap-cuap dari satu orang ke orang lain. Entah dari kapan perilaku itu ada, yang jelas bullying sendiri seolah telah menjadi praktik yang amat biasa di pergaulan sehari-hari. Sahabat mem-bully sahabat, kakak kelas mem-bully adik kelas, yang kuat mem-bully yang lemah seperti sudah sangat wajar di khalayak umum. Pada akhirnya, ketika terjadi korban jiwa yang berujung kematian, hampir setiap mulut menyalahkan satu sama lain.

Tak ingin bullying menjadi darah daging di dunia pendidikan Indonesia, Makmal Pendidikan yang merupakan jejaring Dompet Dhuafa di bidang pendidikan melakukan terobosan berupa sosialisasi bahaya bullying di sekolah-sekolah. Tepat pada Selasa (17/6), acara filantropi mengenai sosialisasi bahaya bullying dilakukan di SMART Ekselensia yang mana juga merupakan jejaring dari Dompet Dhuafa. 

Acara filantropi kali ini merupakan bagian dari kegiatan filantropi Makmal yang biasa diadakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Bagi SMART sendiri, filantropi kali ini menjadi sedikit berbeda ketimbang filantropi yang sering diadakan karena filantropi kali ini berasal dari pihak internal SMART sendiri, yaitu Ustazah Ana Mariana dan Ustad Yasfi Nasution. Dalam acara filantropi kali ini, pembicara menggunakan pendekatan aspek yang berbeda.

Ustazah Ana yang merupakan guru Bimbingan dan Konseling (BK) lebih condong menyampaikan materi dengan berlandaskan pola kembang manusia secara psikis.  Sedangkan untuk Ustad Yasfi sendiri, lebih menekankan bahaya bullying sacara agama.

Bahayakah bullying? Tentu saja bahaya. Menurut Ustazah Ana, “Bahaya bullying sendiri sebetulnya bukan hanya karena terdapat korban jiwa saja, akan tetapi lebih dari itu, yakni munculnya reinkarnasi pem-bully-pem-bully di masa mendatang yang ternyata merupakan korban bullying sebelumnya.”

Pada sesi akhir, dibukalah sesi tanya jawab untuk seluruh peserta yang merupakan siswa SMART dari kelas satu hingga kelas lima. Karena materi ini telah sangat membumi, perkiraan awal dari sesi pertanyaan ini akan berlangsung singkat dan sedikit penanya. Kenyataan sesi tanya-jawab ini berlangsung seru walau akhirnya diberikan kuota penanya karena keterbatasan waktu. Untuk teman-teman, yuk kita serukan ajakan untuk tidak membullying!

-RIZKY AGUNG K.-

Comments