Sanitasi untuk Darussunnah

Membantu proses pembangunan sistem sanitasi ...
JUMAT (13/6) sore usai sholat asar, persiapan keberangkatan kami lakukan. Sekitar 18 siswa angkatan 8 bergegas menuju asrama. Kami mempersiapkan peralatan mandi, pakaian, dan selimut untuk di bermalam di sana. Setelah selesai persiapan, kami menuju ke lapangan apel dan segera berangkat bersama dengan Ustad Yasyfi ke Pesantren Tahfidzul Quran Darussunnah, Dusun Lengkong Barang, Desa Iwul, Kecamatan Parung.

Kedatangan kami disambut baik oleh pengurus pesantren serta para santrinya. Kami dipersilahkan beristirahat di aula pesantren. Di sela-sela istirahat, pimpinan pesantren, Pak Suyana, dengan singkat memperkenalkan para santri yang berjumlah 14 orang dan berkenalan dengan kami satu per satu. Kegiatan selanjutnya hanya persiapan sholat magrib berjamaah di mushola pesantren.

Usai sholat magrib, kami semua menetap di mushola pesantren untuk melanjutkan perkenalan singkat sore tadi dengan arahan dari Ustadz Qudaifah. Kami berbincang-bincang mulai dari asal daerah, kegiatan sehari-hari, dan sampai target hafalan Quran. Ternyata, target hafalan mereka 4 juz satu tahun. Bahkan ada yang melebihi target hafalan. Sekarang, dari 14 santri itu paling tinggi hafalannnya 22 juz.

Setelah sholat isya, kegiatan diisi dengan makan malam bersama, dilanjutan dengan peresmian acara kemah bakti. Tokoh-tokoh masyarakat turut menghadiri dan memberi sambutan hangat. Sesi selanjutnya adalah serah terima bantuan material bangunan berupa beberapa sak semen, pasir, dan batu-bata secara simbolis diwakili dengan pemberian sebuah batu-bata oleh Ustadz Yasyfi. Kemudian, acara peresmian diakhiri dengan ramah tamah dengan tokoh masyarakat serta para santri dan pengurus pesantren. Acara selesai, kami pun beristirahat malam di aula pesantren.
Bersama santri Darussunnah

Sabtu (14/06) pagi buta, kami bangun kemudian wudhu dan bersegera ke mushola pesantren untuk sholat tahajjud bersama dengan para santri hingga adzan subuh dikumandangkan. Kami sholat subuh di masjid terdekat, tidak di mushola pesantren karena akan dipakai kegiatan hafalan para santriwati.

Setelah sholat subuh, di masjid ada sedikit wejangan pagi yang disampaikan seorang imam kepada para jamaah. Setelah selesai penyampaian wejangan, kami dan para santri serta Ustadz Qudaifah melanjutkan kegiatan pagi  dengan menghafal Quran dalam waktu 30 menit di mushola pesantren.
Setelah waktu berakhir, kami dipersilahkan saling setor hafalan baru berpasangan dengan santri Darussunnah, dan yang tidak mendapat pasangan setor terpaksa harus dengan ustadnya sendiri.

Kegiatan berikutnya ialah olahraga dengan jogging keliling kampung yang jaraknya lumayan jauh, kemudian dilanjutkan bermain sepak bola bersama. Karena lelah, kami kembali ke pesantren untuk istirahat dan makan pagi. Kegiatan masih berlanjut, dengan pakaian masih kotor, sebagian siswa diarahkan Pak Suyana untuk membantu proses pembangunan dengan mengaduk semen dengan pasir, mengangkut batu-bata ke tukang bangunan, dan yang lainnya bersih-bersih lingkungan pesantren.

Setelah kegiatan utama selesai, kami rehat untuk makan snack bersama lalu mandi. Setelah badan bersih dan segar, kami berdelapan belas berpamitan dengan santri-santri dan pengurus pesantren untuk kembali ke SMART Ekselensia Indonesia.

+DUABELASDETIK - ILYAS FATKHURROHMAN-

Comments