Menapaki Sejarah Perjuangan Proklamasi

Merdeka, merdeka, merdeka!!!
“Sudah 69 tahun bangsa kita merdeka. Semangat para pejuang membela kemerdekaan.” Lalu datang seorang pemuda menyampaikan pertanyaan, ”Apa jabatan Laksamana Maeda?” Seseorang pun menjawab, “Kepala urusan angkatan laut Jepang.”
Itulah sepenggal pertanyaan yang diajukan oleh anggota Komunitas Historia Indonesia (KHI) dalam acara Napak Tilas Proklamasi 2014.

Sabtu (16/8), sebanyak 8 siswa kelas 2 SMP SMART EI berkesempatan mengikuti “Napak Tilas Proklamasi 2014” yang diselenggarakan oleh Kemendikbud di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.

Kegiatan kali ini betujuan untuk memperluas wawasan tentang peristiwa proklamasi negeri sendiri. Sehari sebelumnya, kami ikut dalam seleksi untuk memilih siapa yang akan berangkat menuju napak tilas proklamasi 2014. Pada hari sabtu pagi kami bersiap menuju museum perumusan naskah proklamasi. Sesampainya di sana, kami langsung masuk dan mendaftar ulang. Setelah menunaikan sholat dhuhur di Masjid Sunda Kelapa, kami beristirahat sambil menghilangkan penat. Barulah kami melanjutkan penelusuran di museum perumusan naskah proklamasi.

Saat pertama kali memasuki museum, kami merasakan seperti tengah merumuskan naskah proklamasi. Ketika masuk ke ruangan utama, kami terkejut karena benda bersejarah dan ruangan di sana terlihat begitu rapi dan bersih. Di ruangan utama, kami melihat foto para tokoh yang hadir dalam perumusan teks proklamasi dan juga koleksi peninggalan para tokoh yang masih terawat hingga sekarang. Kami pun merasakan betapa sulitnya merumuskan teks proklamasi yang terdapat nilai saling menghargai pendapat satu sama lain untuk mewujudkan Kemerdekaan Indonesia. Di situ pula terdapat ruangan tempat mesin tik yang digunakan Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi.

Setelah kami menyusuri ruangan yang ada di bagian utama, kami naik ke lantai dua museum tersebut. Disana kami tidak hanya melihat barang-barang peninggalan para tokoh, tetapi juga informasi tentang proses perumusan teks proklamasi. Ternyata, mempertahankan kemerdekaan itu sangatlah sulit, dan betapa berjasanya pahlawan di negeri kita ini.

Waktu pun terus berjalan, namun pembukaan acara pun belum dimulai. Pada akhirnya acara pun dimulai setelah ashar dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan berbagai tokoh. Kami memulai perjalanan menuju monumen proklamasi. Kami berjalan bersama para peserta lainnya dengan diiringi performa marching band. Ada keunikan dari para peserta yang berasal dari sekitar Jabodetabek; ada yang meggunakan kostum unik pahlawan hingga menggunakan pakaian tradisional Jepang.

Setibanya di Monumen Proklamasi, kami melihat sebuah monumen petir dan patung Soekarno dan Hatta. Di sana para peserta terlihat begitu antusias dan sangat bersemangat mengikuti acara Napak Tilas Proklamasi 2014. Dari kejauhan terlihat beberapa orang yang berperan menjadi Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta beberapa tokoh proklamator lainnya untuk memerankan proklamasi 17 Agustus 1945. MERDEKA!!!

+DUA BELAS DETIK - SYAHRIZAL-

Comments