House of Piano

SABTU (11/10), sepuluh anggota tim Ensamble SMART Ekselensia yang terdiri dari Farid, Fajar, Rofi, Andrian, Wildan, Faisal, Muhib, Fatih, Farhan dan Arzaq dengan ditemani Ustazah Vera berkunjung ke House of Piano (Rumah Piano) di Dharmawangsa Square GF, Jakarta Timur. Pukul satu siang, mereka berangkat menggunakan mobil inventaris SMART.

House of Piano sendiri adalah sebuah perusahaan yang menjual alat-alat musik orkestra seperti violin, viola, brass & wind, dan terutama yang menjadi ikon adalah piano itu sendiri, dengan merek mahal seperti Steinway & Sons, Boston Piano, dan Essex.

Agenda mereka di House of Piano adalah mengikuti pelatihan singkat mengenai piano yang disampaikan oleh seorang pianis handal dari Italia, Mr. Mauro. Beliau memulainya dengan penjelasan mengenai filosofi dari nama “piano vorte” yang dalam bahasa Italia berarti “lembut dan keras”, karena piano dapat dimainkan dengan nada lembut maupun keras atau tegas. Mr. Mauro juga menjelaskan betapa pentingnya musik sebagai bahasa internasional yang dapat dipahami siapapun dari manapun.

Music is fun... tastic! katanya menyebutkan motto hidupnya. Menurutnya musik itu bukan hanya menyenangkan, juga luar biasa karena dia bisa menggambarkan suasana hati seseorang tanpa mengatakan apapun, hanya dengan musik.

[post_ad]Selain rombongan SMART, ada juga peserta dari daerah lain. Ada satu keluarga yang tinggal di Singapura ikut hadir, ada guru les piano, serta ada mahasiswa dari salah satu kampus internasional di Surabaya. Total peserta yang hadir tidak lebih dari 20 orang. Tidak hanya teknik-teknik agar dapat bermain dengan hati, Mr. Mauro juga menyempatkan untuk menunjukkan berbagai jenis piano dengan merek terkenal di showroom tiga lantai. Ada piano klasik, ada piano orkestra yang memiliki banyak sekali jenis nada, ada piano yang secara khusus biasa digunakan di gereja setiap hari Minggu, bahkan ada piano yang dapat merekam permainan dan mengulangnya persis disertai not-not yang seolah-olah ditekan oleh makhluk tak terlihat!

Acara diakhiri dengan penyampaian kesan dan pertanyaan dari masing-masing peserta. Sayangnya tidak ada satupun dari anggota Ensamble yang berani memberi kesan maupun pertanyaan.

Comments