Melayang Bersama Roket Air - Hari 1

Sabtu-Minggu 20-21 April 2013 tiga orang siswa SMP SMART EI yaitu Abdul Rajab, Alfian Ma'ruf Anshori, dan Wayan Muhammad Yusuf mengikuti seleksi lomba roket air tingkat Kabupaten Bogor di Pusat Peraga IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Berikut ini adalah kisah dari Abdul Rajab mengenai perjuangan mereka.
Perjalanan kami pada hari Sabtu (20/4) ke TMII memakan waktu yang cukup lama. Sesampainya di PP IPTEK, terlihat peserta dari berbagai sekolah sedang menunggu. Beberapa saat kemudian, pihak panitia kompetisi Roket Air Regional Jabodetabek mempersilakan kami untuk registrasi ulang. Dari registrasi tersebut kami mendapat name tag, snack, seta nomor urut peluncuran roket. Sehari itu kami mengikuti acara tanpa guru pendamping dari SMART EI.

Beberapa saat kemudian pembukaan yang dilaksanakan di Auditorium PP IPTEK dimulai. Kami diberi penjelasan tentang teknis perlombaan, kegiatan yang dilakukan, tata cara perlombaan, serta informasi bahwa pemenang  10 besar yang diambil dari Jabodetabek akan mengikuti tingkat nasional dan dari kompetisi tingkat nasional itu akan diambil pemenang 2 besar yang akan mewakili Indonesia mengikuti Kompetisi Roket Air tingkat Internasional di Vietnam. Hal itu memancing peserta untuk benar-benar mengikuti lomba dengan target sebagai pemenang.

Acara selanjutnya adalah workshop pembuatan roket air sesuai standar internasional. Acara itu dilaksanakan lantai dua gedung PP IPTEK. Tempat masing-masing peserta diatur berdasar-kan nomor urut peluncuran roket air. Di tempat itu pula sudah disiapkan alat dan bahan pembuatan roket air, yaitu selotip, doubletape, cutter, plastisin, botol minuman plastik besar, gunting, papan jalan, dsb.

Selama workshop seluruh peserta harus bersama-sama mengikuti alur pembuat-an, tanpa ada yang tertinggal atau mendahului. Panitia  sudah siaga untuk membantu jika peserta bertanya atau meminta bantuan. Kegiatan workshop berakhir beberapa saat sebelum  adzan sholat dzuhur dikumandangkan. Seluruh peserta diberi waktu istirahat sampai pukul 13.00 WIB. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 13.08 WIB, acara sudah berjalan dan kami terlambat. Beruntung, kami masih bisa mengikuti alur pembuatan. Banyak kesulitan yang dialami peserta ketika proses pembuatan. Padahal, mereka sudah mengikuti  workshop.

Di tengah kegiatan panitia mengambil seluruh cutter yang sedang dipakai peserta. Hal itu merupakan reaksi dari pelanggaran yang dilakukan. Mereka melanggar peraturan bahwa peng-gunaan cutter hanya untuk melubangi badan botol. Beberapa peserta tetap menggunakan cutter untuk me-motong badan botol walau sudah beberapa kali diingatkan. Karena sudah terlalu capek meng-ingatkan, panitia melangkah dan mengambil seluruh cutter yang dipinjamkan kepada seluruh peserta. Acara diakhiri dengan pemberian kesempatan kepada para peserta untuk me-nimbang berat kosong roket airnya masing-masing. Acara hari pertama ditutup dengan kegiatan doa ber-sama dengan seluruh peserta di-pimpin kakak panitia akan kelan-caran esok hari  sesuai agamanya masing-masing.

Setelah itu, kami pun melaksanakan sholat ashar di mushola secara berjamaah. Setelah itu, kami kembali  memanfaatkan waktu yang cukup panjang sebelum pulang dengan berkeliling mencoba berbagai alat peraga yang dipamerkan. Hal menarik mulai kami dapatkan kita mencoba sebuah gedung ilusi yang tidak bisa kami pecahkan alasan mengapa hal itu dapat terjadi? Tak kunjung beberapa lama, kira- kira pukul 16.30 WIB kami pun menuju ke lapangan parkir gedung PP IPTEK dan terlihat Ustadz Adung telah menunggu untuk mengantar kami pulang.

+DUABELASDETIK - ABDUL RAJAB-

Comments